ERHANS DAN GRESHA

Sabtu, 04 Mei 2024;

Memulai Acara dengan Pasahat Tudutudu Sipanganon Dohot Dekke

Sesuai Kalender Adat Keluarga Manihuruk, khususnya di Jabodetabek hari ini telah terjadi pemberkatan nikah Kudus; Erhans Limbong dengan Gresha Boru Manihuruk di Gereja HKBP Jatiasih Kota Bekasi pada pukul 09.00 WIB setelah sebelumnya mengikuti dan mendaftar ke Kantor Catatan Sipil Pemerintah Kota Bekasi.

Setelah pemberkatan acara dilanjutkan dengan pelaksanaan adat pernikahan, Pesta Unjuk di Gedung Graha Cibening Jalan Caman Raya Pondokgede Kota Bekasi. Acara dimulai pukul 12.00 dan berakhir pukul 18.30 WIB. Perkiraan waktu pada penyelenggaraan adat Batak Toba pada umumnya tidak pernah terlaksana sesuai prediksi waktu, mengingat berjalannya waktu selama proses pelaksanaan adat ; menerima dan memberi adat menjadi penyebab rentang waktu bertambah, baik itu durasi ketika menyampaikan nasehat & doa restu melalui umpasa dan umpama yang sifatnya berulang-ulang terus. Sehingga konsep dasar pelaksanaan adat itu tidak sesuai kesepakatan bersama yaitu; ESENSIAL, EFISIEN, EFEKTIF (3E).

Suhut par Boru; Drs. A. Manihuruk/br. Sagala (Opnisi Cello/Am. Arlia) – Pondokgede Kota Bekasi.

Suhut par Anak; Victor Limbong, S.Pd/D. Mahanani br. Simalango, S. Pd – Jati Asih Kota Bekasi.

KEGIATAN MARHUSIP DAN TONGGORAJA

Sabtu, 27 April 2024

Pasahat Tumpak dari Haha Anggi dohot Boru Bere

Keluarga Manihuruk dengan marga Manik selaku pihak par Boru, telah sepakat mengadakan acara Patua Hata Marhusip atas rencana pernikahan Lasron Manihuruk dengan Vivi Boru Manik di Aula Gereja HKBP Ebenezer Pondok Kopi Jakarta Timur. Acara berlangsung lancar walaupun ada perbedaan Adat khususnya Todoan, dikarenakan par Anak beda Huta dengan par Boru yang berasal dari Huta Pakkat Humbahas.

Setelah acara Patua Hata Marhusip, masing-masing pihak melanjutkan kegiatan pembagian tugas, jika par Anak disebut dengan bahasa adat Martonggo Raja karena rumangnya ulaon TARUHON JUAL, par Manihuruk sebagai tuan rumah pada acara Pesta Unjuk.

Suhut par Anak: Drs. J. Manihuruk/br. Situngkir ( Opnisi Keinara/Ap. Lasron) Tambun Bekasi.

Suhut par Boru: Lasdon Manik/br. H. br. Simamora – Pakkat Humbahas SUMUT.

PATAMPE MARGA

Jum’at, 26 April 2024 di Aula Gereja HKBP Psr. Minggu Keluarga Manihuruk mengangkat marga kepada Anak sorang magodang, ima na marsiala Anggita Boru Nainggolan mendapat jodoh bukan satu suku alias tidak memiliki marga. Sementara mereka sudah saling mencintai dan sepakat untuk berumah tangga dengan Adat Batak Toba setelah menerima pemberkatan nikah kudus. Karena jika adat pernikahan Batak Toba haruslah kedua belah pihak dalam hal ini Pengantin, masing-masing harus memiliki marga. Tentu yang menjadi pertanyaan; marga apa akan diberikan kepada jodoh Anggi(?).

Sesuai poda/nasehat Para Leluhur jika terjadi hal demikian di atas, maka pilihan pertama jatuh ke marga Amangboru ni si Anggi. Amangboru adalah orang Batak yang menikahi saudara perempuan Bapak si Anggi. Amangboru dari Anggi adalah marga Manihuruk (M. Manihuruk/br. Nainggolan – Op. Mikael). Dengan demikian calon Pengantin jodoh si Anggi (Suryo Bagus TH) diangkat menjadi marga Manihuruk. Peristiwa ini disebut  PATAMPE MARGA. (Klik jika ingin melihat/menonton dokumentasinya).

Suhut par Anak: M. Manihuruk/br. Nainggolan (Op. Mikhael) – Jakarta Timur

Suhut par Boru : Ir. Krisman Nainggolan/Krista Ida br. Damanik – Jakarta Selatan

Pangintubu : Djoko Soepeno/Ibu Sri Sulastri – Solo Jawa Tengah.